Berawal Dengan Nol, Berjalan Dengan Proses dan Berakhir Dengan Satu (Part 1)

Sukses membangun sebuah karir adalah sesuatu yang sangat membanggakan, baik sebagai seorang yang berkarir di sebuah organisasi maupun yang berkarir sendiri dengan cara membangun karir. Orang-orang yang mempunyai karir yang bagus memiliki kebanggaan tersendiri, memang seperti itulah, karena karir sudah seperti gaya hidup dan prestige. Di jaman sekarang, karir adalah gaya hidup, orang bahkan rela melupakan kebutuhan dirinya untuk mengejar karir, bahkan seorang ibu dapat saja meninggalkan anak-anaknya hanya untuk mengejar karir cemerlang di depan mata.

Apa saja yang dibutuhkan untuk membangun karir yang matang???. Pertanyaan yang sangat sulit untuk di jawab. Namun kalau kita meretas kembali dari banyak pengalaman hidup manusia-manusia sukses yang memberikan banyak pelajaran, banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah-kisah mereka yang di urai dalam cerita sukses yang begitu membanggakan sehingga kita bisa mengambil kesimpulan, apa sebenarnya yang membuat mereka sukses dan dikenang hingga sekarang.

Semua Berawal dari mimpi dan Imajinasi

Siapa yang tidak mengenal albert Einstein?. Siapa yang tidak mengenal oprah winfrey?. Siapa yang tidak mengenal Thomas alva Edison?. atau mungkin siapa yang tidak mengenal sang pendobrak di abad ini Barrack Obama?. Siapa yang tidak mengenal Arrival Dwi Santosa anak Indonesia penemu Artav,anti virus lokal?. Semua orang mengenalnya. Tapi mungkin orang mengenal tokoh-tokoh besar dan terkenal ini hanya berdasarkan apa yang telah mereka bangun dan lakukan sekarang ini bukan dengan apa yang mereka buat dari awal. Sekarang, mari kita tengok satu cerita dari albert einstein.

Albert Einstein dilahirkan di Ulm, Kerajaan Wuettemberg, Prusia Raya (sekarang Jerman) pada tanggal 14 Maret 1879. Beliau terlahir sebagai putra sulung dari pasangan Hermann Einstein dan Pauline Koch. Ayahnya berprofesi sebagai pedagang kasur bulu. Pada tahun 1980 bisnis ayahnya mengalami kegagalan. Keluarga Einstein pindah ke Munich. Di kota ini Hermann dan adiknya mendirikan perusahaan instalasi gas dan air.

Di waktu kecilnya Albert Einstein nampak terbelakang karena kemampuan bicaranya amat terlambat. Wataknya pendiam dan suka bermain seorang diri. Bulan November 1981 lahir adik perempuannya yang diberi nama Maja. Sampai usia tujuh tahun Albert Einstein suka marah dan melempar barang, termasuk kepada adiknya.

Minat dan kecintaannya pada bidang ilmu fisika muncul pada usia lima tahun. Ketika sedang terbaring lemah karena sakit, ayahnya menghadiahinya sebuah kompas. Albert kecil terpesona oleh keajaiban kompas tersebut, sehingga ia membulatkan tekadnya untuk membuka tabir misteri yang menyelimuti keagungan dan kebesaran alam.

Albert memulai semuanya dari mimpi dan imajinasinya untuk membuka tabir misteri alam semesta. Begitulah albert einstein melakukan sesuatu, bermimpi dan berimajinasi setinggi mungkin. Sehingga ia pernah mengeluarkan sebuah kata-kata mutiara yang sangat terkenal hingga sekarang ini “ Imajinasi Lebih penting  dari Ilmu pengetahuan”. Hal yang paling baik untuk menjelaskannya adalah bahwa ilmu pengetahuan dapat dipelajari oleh semua orang dari pengalaman atau bangku sekolah, semua orang bisa mendapatkannya. Namun, mimpi dan imajinasi sangat sedikit orang yang bisa melakukan, mimpi dan imajinasi yang dimaksud disini adalah mimpi dan imajinasi yang diwujudkan menjadi nyata, bukan sekedar bermimpi kemudian ditinggalkan sehingga benar-benar hanya menjadi mimpi dan imajinasi.

sumber : ihsanhasan.wordpress.com

 

Whoops, you're not connected to Mailchimp. You need to enter a valid Mailchimp API key.

Inquiry