Insights
Pelajaran-Pelajaran Dari The Founder

Adafilmmenarikproduksitahun2016berjudulTheFounder.Filmyang bercerita tentang awal berdirinyaMcDonalds Corporation, perusahaan makanan cepatsaji(fastfood) terbesar di dunia. Meskipun film tersebut, seperti kebanyakan film pada umumnya, dibuat dengan persepsi fiksi tertentu para pembuatnya, dan selalu bisa diperdebatkan, banyak pelajaran yang bisa diambil dari film ini bagi paraentrepreneurdaninvestor.The Founder(Sang Pendiri) adalah kisah tentang bagaimana seorangsalesmanyang penuh semangat, Ray Kroc, bermitra dengan dua bersaudara Mac and Dick McDonald untuk membangun jaringan waralaba McDonalds. Juga bagaimana akhirnya Kroc menjadi pemilik perusahaan tersebut, yang tetap menyandang nama McDonalds. Bagaimana Kroc mendapatkan banyak keuntungan dan menipu McDonald bersaudara, yang merupakan pendiri restoran tersebut, tapi akhirnya mendapat jauh lebih sedikit daripada Kroc, sang mitra.
Berikut ini adalah beberapa bagian penting daripada kisah tersebut.

1. Poster Film The Founder
Produk dan Proses
Krocadalahsalesmanyangsedangkesulitanorder.Suatuharidiamendadak mendapatkan order besar untuk pembelian mesinmilkshakedari sebuah restoran kecildiSanBernadino,California.KrockemudianmengemudisetengahAmerika Serikat untuk mengunjungi restoran tersebut. Diapun dibuat kagum. McDonald bersaudaramengelolaresotranyanghanyamenjual3produkhamburger,kentang goreng danmilkshake.
Mereka mengemasnya dalam kemasan sekali pakai dan tidak ada tempat bagi pembeli untuk duduk dan makan di dalam restoran. Restoran mereka laku keras.
Kuncinya? Pelayanan super cepat (30 detik makanan siap saji), produk yang terstandarisasi, bermutu tinggi dengan harga yang terjangkau. Kroc menyukai ide tersebut dan untuk pertama kalinya dia melihat sebuah bisnis restoran yang sangat dapat dikembangluaskan.
Kroc berusaha meyakinkan McDonald bersaudara untuk memberinya kontrak untuk mengembangkan bisnis mereka melalui jaringan waralaba. McDonald bersaudara kuatir dengan dampaknya terhadap citra merek mereka. Mereka pernah mencoba sistem waralaba sebelumnya dan berakhir dengan kegagalan dan kekecewaan. Mereka berkeras untuk tetap mempertahankan kwalitas daripada kwantitas.
Ada adegan menarik dalam film tersebut, di mana digambarkan McDonald bersaudara menggambarkanlayoutdari restoran di atas lapangan tenis, dan melatih karyawan-karyawan dalam ketepatan waktu dan rangkaian operasional produksi makanan (contohnya: berapa lama memasak, berapa takaran saos tomat yang tepat, dan lain-lain). seolah-olah lapangan tenis tersebut adalah restoran sesungguhnya.
McDonald bersaudara telah menempatkan dasar-dasar bisnis restoran cepat saji secara professional.
McDonalds Bukan Hanya Bisnis Restoran
Krocmulaimencariparapembeliwaralaba.AwalnyaKrocmencaridiantara teman-temancountry club-nya yang kaya raya. Beberapa dari mereka memang mengambil waralaba dari Kroc, tapi umumnya tidak tertarik pada pelayanan terstandarisasi dan tidak patuh pada ketentuan waralaba, karena menganggap bahwa bisnis restoran adalah bisnis gaya hidup yang seharusnya tidak kaku. Kroc kemudian menyadari dia lebih baik menargetkan kelompok kelas menengah yang merupakan pekerja keras dan berkomitmen terhadap standarisasi.Bisnis kemudian berkembang, namun belum terlalu menghasilkan uang. Kroc merasa seharusnya bisnis bisa menghasilkan lebih banyak uang. Dia ingin menaikkan biaya waralaba, dan menerapkan inovasi yang dapat menghemat biaya, contohnya menggunakan susu bubuk daripada susu murni untuk bahanmilkshakeinidapat menghemat banyak investasi dan biaya listrik untuk alat pendingin. McDonald bersaudara menentang keraside ini.Suatu hari seorang bernama Harry Sonneborn (yang kemudian menjadi Presiden Direktur pertama McDonalds Corporation), menyadarkan Kroc bahwa model bisnisnya keliru dia sesungguhnya bukan berada dalam binishamburgerataupun bisnis penjualan waralaba. Dia sesungguhnya sedang berada dalam bisnis properti. Sonneborn menyadarkan Kroc bahwa dia seharusnya memiliki lahan properti dan menyewakannya kepada pemegang waralaba-nya.Dengan cara ini dia akan mendapat pembiayaan dari bank, mendapatkan penghasilan yang stabil dari sewa, sekaligus memiliki kendali atas pemegang waralaba, dengan menjadilandlordatau induk semang mereka. Jika pemegang waralaba tidak patuh pada ketentuan waralaba, misalnya dengan menjual makanan di luar menu baku, mereka bisa saja diusir saat sewa berakhir.
Pemikiran tersebut sangat revolusioner pada masa itu, dan hasilnya, McDonalds Corporation saat ini adalah salah satu perusahaan pemilik properti terbesar di dunia.
Komunikasi dan Keselarasan Pola Pikir di antara Mitra
Basis bisnis Kroc ada di negara bagian Illinois, dan dia seringkali berada dalam perjalanan bisnis ke seluruh Amerika Serikat. McDonald bersaudarai mengurus bisnis mereka di California. Mereka jarang berkomunikasi. McDonald bersaudara mementingkan kwalitas produk dan pengalaman pelanggan mereka, sedangkan Kroc lebih peduli menghasilkan uang dan mengembangkan bisnis. Inilah perbedaan mencolok di antara mereka.
Kroc akhirnya mencari cara untuk membebaskan diri dari kontrak dan menciptakan entitas-entitas untuk mengelola bisnis (seperti Franchise Realty Corporation perusahaan pengelola properti McDonalds yang kemudian menjadi McDonalds Corporation, di mana McDonald bersaudara tidak punya kepemilikan).
Kroc berargumen bahwa kontrak mereka sebatas apa yang terjadi di dalam restoran, dan bukan bagaimana menstrukturisasi bisnis secara keseluruhan. Pelajaran penting dari hal ini bagi para entrepreneur adalah mereka harus memastikan seluruh kepentingan mitra selaras dan selalu ada saluran komunikasi yang memadai, untuk memastikan bisnis tumbuh dalam cara yang transparan, adil dan dapat diterima seluruh mitra.
Kroc kemudian mengatakan: Nama kalian memang McDonald, tapi kalian samasekali tidak paham tentang bisnis McDonalds.
Jangan Percaya Siapapun. Semua Harus Tertulis.
Akhirnya, setelah perbedaan-perbedaan pendapat yang terlalu banyak, perpisahan pun tak terhindarkan. Para pengacara pun terlibat. Kesepakatannya: Kroc mendapatkan hak mengendalikan bisnis, dengan tetap mempertahankan nama McDonalds. McDonald bersaudara tetap mempertahankan restoran pertamanya di San Bernardino, mendapatkan bayaran 2,7 juta dollar dan mendapatkan royalty 1% dari penjualan. Kesepakatan yang tidak buruk.
Namun, pada saat-saat terakhir, Kroc mengatakan bahwa royalty 1% tidak dapat dimuat di dalam kontrak tertulis, dengan dalih negosiasi dengan investor-investor baru sedang berlangsung. Kroc meyakinkan McDonald bersaudara untuk mempercayai kata-katanya secara lisan. Mereka berjabat tangan tanda sepakat.
Kroc kemudian melakukan hal-hal yang mempersulit McDonald bersaudara.
Dia membuka restoran baru di seberang restoran pertama McDonald, sampai akhirnya mereka harus menutup restoran mereka. Mereka tidak pernah mendapatkan royalty 1% yang dijanjikan Kroc dan yang mereka percayai. Mereka hanya mendapat 2,7 juta dollar mereka.
Pernah ada analisis, seandainya McDonald bersaudara mendapatkan royalty 1% nya yang berlaku selama bisnis McDonalds masih ada, mereka tentu mendapatkan jauh lebih besar daripada sekedar 2,7 juta dollar yang mereka terima, Hitungan pada tahun 2016 angka royalty total tersebut akan mencapai lebih dari 100 juta dollar.
Pelajaran yang bisa diambil adalah, jangan pernah percaya janji siapapun tanpa suatu kontrak tertulis.
Visi dan Kegigihan
Ray Kroc mungkin bukanlah orang yang bersih. Dia menipu mitra-mitranya. Namun satu hal yang harus diakui, dia memiliki visi. Dia memikirkan hal-hal yang tidak terpikirkan oleh orang lain tentang bagaimana membangun bisnis waralaba secara revolusioner.
Kroc gagal dalam banyak bisnis sebelumnya, tapi dia tak pernah menyerah. Saat telah bermitra dengan McDonald bersaudara-pun dia mengalami banyak masalahpinjamanyangjatuhtempo,perbedaanvisidenganmitra,danlain-lain. Paaakhirnya,kegigihan-nyayangmembuatdiamenemukanjalankeluarnya.
Pelajaran yang bisa diambil: Setiap entrepreneur harus memiliki visi dan kegigihan.
Besaran dan Pertumbuhan
Halterakhiryangakandibahasadalahbesarandanpertumbuhan.McDonald bersaudara memprioritaskan kwalitas produk dan tidak terlalu tertarik dengan pertumbuhanyangcepat.Merekacukupbahagiadenganbisnisyangada.
Kroc, di sisi lain, melihat bahwa apa yang sudah dioperasikan McDonald bersaudara adalah tambang emas yang harus segera digali dengan cepat, jauh lebih cepat daripada zona nyaman McDonald bersaudara. Besaran dan pertumbuhan tidak terlalu penting bagi McDonald bersaudara, tapi sangat penting dan diupayakan dengan segala cara oleh Kroc.
Hasilnya, Kroc menjadi orang yang sangat kaya (dengan cara-cara yang terhormat maupun tidak). Kroc, akhirnya mengaku sebagaiTheFounderatauPendiri McDonalds, padahalbukan itu faktanya.
Kita harus akui, dengan segala cara-caranya, Kroc telah mengembangkan bisnis McDonalds menjadi sebesar hari ini. Saat ini, McDonalds adalah perusahaan makanan cepat saji (fast food) terbesar di dunia, dengan hampir 39 ribu gerai di seluruh dunia (Lebih dari 220 restoran di antaranya ada di Indonesia). Setiap 14 jam ada satu restoran baru yang dibuka di dunia, berarti sekitar 2 gerai baru dibuka setiap hari.
Setiapharinyaada68jutaorangyangmakanprodukMcDonalds.Adalebih dari 220 ribu karyawan yang bekerja di McDonalds seluruh dunia. McDonalds bahkanmenjadipenjualmainanterbesardidunia,denganpromosimainanHappy Mealdisemuarestoran-nya(sumber:seriousfacts.com).Tahun2019McDonalds menghasilkanpenjualanglobalsebesar21milyarDollarAmerikaSerikat,dengan keuntungansebesar8milyardollar(sumber:statista.com).
McDonald bersaudara, sebaliknya benar-benar tinggal nama besar saja. Mereka kehilangan bisnis dan impian mereka, meskipun nama mereka masih selalu dikenal. Semangat besaran dan ekspansi telah menumbangkan semangat kwalitas, bukan pertumbuhan
Akhir yang tragis untukThe FounderMcDonalds sesungguhnya.

2.Restoran Pertama McDonald Bersaudara di San Bernardino, California.
Penulis :PetrusSetiawan