Insights

About

Most Popular

How Amazon Leverages Generative AI to Revolutionize Financial Document Analysis

Revolutionizing Credit Risk Assessment with AI: The Upstart Case

AI-Based Fraud Detection at Signature Bank of Georgia

AI-Enhanced Customer Service with Bank of America's Erica

AI-Driven Patient Monitoring by TeleTracking

Keamanan cyber telah menjadi prioritas utama bagi bisnis di era digital saat ini. Dengan meningkatnya ancaman dari serangan cyber yang semakin kompleks dan merusak, perusahaan-perusahaan di seluruh dunia semakin menyadari perlunya mengadopsi kerangka kerja keamanan yang terstruktur dan efektif. Salah satu kerangka kerja yang sangat diakui dalam industri adalah Kerangka Kerja Keamanan Cyber dari National Institute of Standards and Technology (NIST). Dalam artikel ini akan membahas implementasi NIST Cybersecurity Framework dalam bisnis.

Apa itu NIST Cybersecurity Framework?

NIST Cybersecurity Framework adalah sebuah panduan yang dikembangkan oleh National Institute of Standards and Technology (NIST), sebuah lembaga di bawah Departemen Perdagangan Amerika Serikat. Kerangka kerja ini dirancang untuk membantu organisasi dalam mengelola dan meningkatkan keamanan cyber mereka. Secara khusus, NIST Cybersecurity Framework memberikan pendekatan yang terstruktur dan fleksibel untuk mengidentifikasi, melindungi, mendeteksi, merespons, dan memulihkan dari serangan cyber. Panduan ini tidak hanya menyediakan daftar kontrol teknis, tetapi juga menyoroti pentingnya manajemen risiko secara holistik dan integrasi keamanan cyber dalam strategi bisnis organisasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa organisasi dapat mengurangi risiko serangan cyber, melindungi data sensitif dan infrastruktur kritis, serta mempertahankan operasi yang stabil dan aman. Implementasi NIST Cybersecurity Framework membantu organisasi untuk meningkatkan ketahanan mereka terhadap ancaman cyber, memenuhi persyaratan peraturan, dan meningkatkan kepercayaan pelanggan serta stakeholders lainnya. Baca juga : Integrasi COBIT dengan NIST: Panduan Lengkap

Struktur Dan Komponen Ncf

NIST Cybersecurity Framework (NCF) terdiri dari beberapa komponen inti yang dirancang untuk membantu organisasi mengelola risiko keamanan cyber mereka. Struktur dan komponen NCF terdiri dari:

  • Identify (Identifikasi): Fokus pada pemahaman konteks bisnis dan lingkungan yang mendukung sistem organisasi, termasuk mengidentifikasi aset, data, dan risiko yang terkait.

  • Protect (Perlindungan): Mengembangkan dan menerapkan tindakan pengamanan untuk memastikan penyampaian layanan kritis, termasuk kontrol akses, pelatihan kesadaran keamanan, dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak.

  • Detect (Deteksi): Menetapkan dan mengimplementasikan kegiatan untuk mengidentifikasi kejadian keamanan siber, termasuk pemantauan berkelanjutan dan deteksi anomali.

  • Respond (Respon): Menyusun dan melaksanakan rencana untuk merespons kejadian keamanan siber yang terdeteksi, termasuk mitigasi dampak dan komunikasi dengan pihak terkait.

  • Recover (Pemulihan): Mengembangkan dan mengimplementasikan rencana untuk memulihkan kemampuan atau layanan yang terkena dampak dari kejadian keamanan siber, memastikan keberlanjutan operasional dan pembelajaran dari insiden.

Baca juga : Menerapkan Model NIST untuk Cyber Incident Response (Respons Insiden Siber): Pedoman Praktis

Manfaat Penerapan NIST Cybersecurity Framework untuk Bisnis

Penerapan NIST Cybersecurity Framework (NCF) memberikan sejumlah manfaat yang signifikan bagi bisnis dalam mengelola dan meningkatkan keamanan cyber mereka. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari implementasi NCF:

  • Meningkatkan Ketahanan Terhadap Serangan Siber Dengan mengikuti NIST Cybersecurity Framework, bisnis dapat mengidentifikasi, mengelola, dan mengurangi risiko serangan cyber. Fokus pada fungsi Identifikasi, Perlindungan, Deteksi, Respons, dan Pemulihan membantu organisasi untuk membangun sistem yang lebih tangguh dan responsif terhadap ancaman siber.

  • Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan dan Mitra Bisnis Dengan memprioritaskan keamanan cyber, bisnis dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis. Melindungi data sensitif dan mengurangi risiko insiden keamanan dapat membantu mempertahankan reputasi yang baik dan memperkuat hubungan dengan stakeholders. Pelanggan dan mitra bisnis cenderung lebih percaya pada organisasi yang secara aktif menjaga keamanan informasi mereka.

  • Memenuhi Regulasi dan Standar Keamanan Siber Banyak industri dan yurisdiksi memiliki regulasi ketat terkait keamanan cyber yang harus dipatuhi oleh organisasi. NIST Cybersecurity Framework memberikan panduan yang jelas dan fleksibel yang membantu bisnis untuk memenuhi persyaratan peraturan yang berlaku. Dengan mengadopsi kerangka kerja ini, organisasi dapat menghindari sanksi hukum dan administratif yang mungkin timbul karena pelanggaran regulasi keamanan siber.

  • Mengurangi Biaya yang Terkait dengan Pelanggaran Data Insiden keamanan cyber dapat memiliki dampak finansial yang besar bagi sebuah bisnis, termasuk biaya pemulihan data, pemulihan sistem, biaya hukum, dan kerugian reputasi. Dengan mengurangi risiko insiden keamanan melalui penerapan NCF, organisasi dapat menghemat biaya yang terkait dengan pelanggaran data. Langkah-langkah pencegahan seperti monitoring yang terus menerus, respons cepat terhadap ancaman, dan pemulihan yang efektif dapat mengurangi potensi dampak finansial yang signifikan.

  • Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Operasi Bisnis Keamanan cyber yang dikelola dengan baik dapat berkontribusi pada peningkatan efisiensi dan efektivitas operasional. Dengan mengurangi gangguan yang disebabkan oleh serangan siber dan perbaikan yang diperlukan setelahnya, organisasi dapat memfokuskan sumber daya mereka pada inovasi, pengembangan produk, dan pelayanan pelanggan. Kerangka kerja yang terstruktur dan terukur membantu mengoptimalkan pengelolaan risiko dan merespons dengan cepat terhadap perubahan kondisi cyber yang terjadi.

Implementasi NIST Cybersecurity Framework: Panduan Praktis

Implementasi NIST Cybersecurity Framework  melibatkan serangkaian langkah strategis untuk mengelola dan meningkatkan keamanan cyber organisasi. Berikut tahapan dalam implementasi NCF:

  • Mengidentifikasi dan Mengkategorikan Aset Informasi Langkah pertama dalam implementasi NCF adalah mengidentifikasi dan mengkategorikan semua aset informasi yang dimiliki oleh organisasi yang mencakup data sensitif, sistem komputer, jaringan, perangkat lunak, serta infrastruktur lainnya yang kritis untuk operasi bisnis. Proses ini membantu organisasi untuk memahami nilai aset mereka dan risiko potensial yang terkait dengan setiap aset.

  • Melakukan Penilaian Risiko Keamanan Siber Setelah mengidentifikasi aset, langkah berikutnya adalah melakukan penilaian risiko keamanan siber. Tujuan dari penilaian ini adalah untuk mengidentifikasi ancaman potensial, kerentanan yang ada, dan dampak potensial dari insiden keamanan terhadap aset organisasi. Penilaian risiko ini memberikan dasar untuk mengembangkan strategi keamanan yang efektif dan proporsional.

  • Mengembangkan Strategi dan Rencana Pengelolaan Risiko Berdasarkan hasil dari penilaian risiko, organisasi perlu mengembangkan strategi dan rencana pengelolaan risiko keamanan siber. Strategi ini harus mencakup prioritas pengamanan yang sesuai dengan tujuan bisnis dan toleransi risiko organisasi. Rencana pengelolaan risiko harus jelas, terdokumentasi, dan disesuaikan dengan kebutuhan serta sumber daya yang tersedia.

  • Menerapkan Kontrol Keamanan Siber Langkah berikutnya adalah menerapkan kontrol keamanan siber yang sesuai berdasarkan strategi dan rencana yang telah dikembangkan. Kontrol keamanan ini termasuk kebijakan, prosedur operasional standar (SOP), teknologi keamanan, serta pelatihan dan kesadaran keamanan untuk karyawan. Implementasi kontrol keamanan yang tepat membantu mengurangi risiko keamanan dan melindungi aset informasi dari ancaman cyber.

  • Melakukan Pemantauan dan Pengukuran Efektivitas Kontrol Setelah kontrol keamanan diimplementasikan, penting untuk terus memantau dan mengukur efektivitasnya secara berkala. Pemantauan ini dapat meliputi monitoring sistem, evaluasi kepatuhan terhadap kebijakan keamanan, dan penilaian kerentanan yang terus-menerus. Pengukuran efektivitas kontrol membantu organisasi untuk mengetahui sejauh mana kontrol yang diterapkan berhasil dalam melindungi aset informasi mereka.

  • Mengelola Insiden dan Pelanggaran Keamanan Siber Meskipun langkah-langkah preventif telah diambil, risiko insiden keamanan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya. Oleh karena itu, organisasi perlu mempersiapkan diri dengan mengembangkan dan mengimplementasikan rencana respons terhadap insiden keamanan. Rencana ini harus mencakup prosedur untuk mendeteksi, merespons, mengisolasi, mengidentifikasi penyebab, memulihkan, serta menyelidiki insiden keamanan yang terjadi.

Baca juga : Peran Security Operations Center dalam Prediksi dan Tanggap Ancaman Siber

Studi Kasus Implementasi NCF

Penerapan NIST Cybersecurity Framework di perusahaan keuangan merupakan langkah kritis untuk melindungi data sensitif, mengelola risiko, dan mematuhi regulasi yang ketat. Langkah implementasinya meliput:

  • Mengidentifikasi dan Mengkategorikan Aset Informasi Perusahaan keuangan mengidentifikasi semua aset informasi yang mencakup data nasabah, transaksi keuangan, sistem perbankan online, server basis data, jaringan internal, dan perangkat endpoint seperti komputer dan ponsel karyawan. Aset-aset ini kemudian dikategorikan berdasarkan sensitivitas dan kritikalitasnya.

  • Melakukan Penilaian Risiko Keamanan Siber Perusahaan melakukan penilaian risiko untuk menentukan ancaman yang dapat memengaruhi aset informasi mereka. Misalnya, ancaman dari malware, phishing, dan serangan DDoS. Mereka juga mengidentifikasi kerentanan dalam sistem seperti perangkat lunak yang usang, kebijakan kata sandi yang lemah, dan kurangnya pelatihan keamanan untuk karyawan. Dampak potensial dari serangan pada data nasabah dan operasi bisnis juga dinilai.

  • Mengembangkan Strategi dan Rencana Pengelolaan Risiko Perusahaan mengembangkan strategi keamanan yang mencakup kebijakan dan prosedur untuk melindungi data nasabah, meningkatkan keamanan jaringan, dan memperbarui sistem secara teratur. Rencana pengelolaan risiko mereka mencakup prioritas untuk meningkatkan kontrol akses, melakukan enkripsi data, dan mengimplementasikan sistem deteksi intrusi (IDS).

  • Melakukan Pemantauan dan Pengukuran Efektivitas Kontrol Perusahaan menggunakan alat monitoring keamanan yang terus-menerus untuk memantau jaringan dan sistem mereka terhadap aktivitas mencurigakan. Mereka juga melakukan audit keamanan secara berkala untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan. Laporan audit digunakan untuk mengukur efektivitas kontrol keamanan dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.

  • Mengelola Insiden dan Pelanggaran Keamanan Siber Perusahaan mengembangkan rencana respon insiden yang mencakup langkah-langkah untuk mendeteksi, mengisolasi, dan mengatasi insiden keamanan. Ketika terjadi insiden, seperti serangan phishing yang berhasil, tim keamanan segera mengambil tindakan untuk mengisolasi sistem yang terinfeksi, memulihkan data dari cadangan, dan mengidentifikasi serta memperbaiki kerentanan yang dimanfaatkan oleh penyerang. Setelah insiden ditangani, perusahaan melakukan tinjauan post-mortem untuk mempelajari pelajaran dan memperbarui rencana respons mereka.

Baca juga : Menerapkan Cyber Essentials untuk Perlindungan Terhadap Ancaman Malware dan Ransomware

Tips Implementasi NCF yang Efektif

Implementasi NCF yang efektif memerlukan pendekatan yang terstruktur dan komprehensif. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam proses implementasi NCF yang sukses:

  • Melibatkan Semua Pemangku Kepentingan dalam Proses Implementasi Penting untuk melibatkan semua pemangku kepentingan dalam perusahaan, termasuk manajemen senior, IT, keamanan informasi, keuangan, dan bagian-bagian lain yang relevan. Kolaborasi lintas departemen memastikan bahwa strategi keamanan yang diusulkan tidak hanya memenuhi kebutuhan teknis, tetapi juga mendukung tujuan bisnis secara keseluruhan.

  • Membangun Budaya Keamanan Siber yang Kuat Budaya keamanan siber yang kuat adalah kunci untuk keberhasilan implementasi NCF. Ini mencakup kesadaran keamanan yang ditanamkan dalam seluruh organisasi, dari puncak hingga bawah. Manajemen harus mendukung inisiatif keamanan dan menjadi contoh dalam mematuhi kebijakan keamanan. Karyawan juga harus didorong untuk melaporkan aktivitas mencurigakan dan mengikuti prosedur keamanan yang telah ditetapkan.

  • Memilih Solusi dan Teknologi yang Tepat Pemilihan solusi dan teknologi yang tepat sangat penting dalam mendukung implementasi NCF. Perusahaan perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebutuhan keamanan mereka dan memilih solusi yang sesuai dengan lingkungan IT mereka. Ini bisa mencakup firewall yang canggih, solusi deteksi ancaman yang otomatis, enkripsi data, atau solusi keamanan cloud, tergantung pada risiko yang diidentifikasi dan infrastruktur yang dimiliki.

  • Melakukan Pelatihan dan Edukasi kepada Karyawan tentang Keamanan Siber Pelatihan dan edukasi reguler kepada karyawan tentang keamanan siber adalah langkah penting dalam implementasi NCF. Karyawan perlu diberi pemahaman yang baik tentang praktik keamanan dasar, seperti pengelolaan kata sandi yang aman, mengidentifikasi phishing email, dan kebijakan penggunaan perangkat BYOD (Bring Your Own Device). Semakin sadar akan ancaman keamanan, karyawan akan lebih mampu berkontribusi dalam melindungi aset informasi perusahaan.

  • Mengkomunikasikan Manfaat NCF kepada Seluruh Organisasi Penting untuk secara jelas mengkomunikasikan manfaat dari implementasi NCF kepada seluruh organisasi, termasuk menjelaskan bagaimana NCF akan meningkatkan keamanan data, melindungi reputasi perusahaan, dan mematuhi regulasi yang berlaku. Komunikasi yang efektif dapat membangun dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh tim dalam menjalankan kebijakan keamanan yang ditetapkan.

Kesimpulan

Dalam dunia yang semakin terhubung dan rentan terhadap serangan cyber, NIST Cybersecurity Framework bukanlah sekadar opsional, melainkan kebutuhan yang mendesak bagi organisasi untuk menjaga kelangsungan operasi dan kepercayaan stakeholders mereka. Dengan mengikuti panduan ini, perusahaan dapat membangun pondasi keamanan yang kuat dan responsif, menjaga daya saing mereka di pasar global yang semakin kompleks dan berisiko.

Tertarik untuk memahami lebih dalam tentang NIST Cybersecurity Framework? Konsultasikan kebutuhan Anda dengan kami sekarang juga!

Proxsis & Co. HQ

Gd. Permata Kuningan Lt. 17, Jl. Kuningan Mulia, Menteng Atas, Setiabudi, South Jakarta City, Jakarta 12920

P:

(021) 837 086 79

M:

(+62) 811-1797-485

E:

cs@proxsisgroup.com

The Hive Office

Tamansari Hive Office, Jl. DI. Panjaitan No.Kav. 2, Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, East Jakarta City, Jakarta 13340

M:

(+62) 811-9334-860

E:

cs@synergisolusi.com

East Office

AMG Tower Lantai 17, Jl. Raya Dukuh Menanggal No. 1A, Gayungan, Surabaya, East Java, Indonesia 60234

P:

(031) 825 17 000

M:

(+62) 811-1798-353

E:

cs.sby@proxsisgroup.com

Proxsis AI UK Ltd.

153 Otley Rd, Headingley, Leeds LS6 3QG,
United Kingdom

M:

(+44) 798-5687-426

E:

hello@proxsis.ai

Fueled by Knowledge,
Powered by Ideas.

© 2006–2024

PT. Proxsis Solusi Bisnis

Proxsis & Co. HQ

Gd. Permata Kuningan Lt. 17, Jl. Kuningan Mulia, Menteng Atas, Setiabudi, South Jakarta City, Jakarta 12920

P:

(021) 837 086 79

M:

(+62) 811-1797-485

E:

cs@proxsisgroup.com

The Hive Office

Tamansari Hive Office, Jl. DI. Panjaitan No.Kav. 2, Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, East Jakarta City, Jakarta 13340

M:

(+62) 811-9334-860

E:

cs@synergisolusi.com

East Office

AMG Tower Lantai 17, Jl. Raya Dukuh Menanggal No. 1A, Gayungan, Surabaya, East Java, Indonesia 60234

P:

(031) 825 17 000

M:

(+62) 811-1798-353

E:

cs.sby@proxsisgroup.com

Proxsis AI UK Ltd.

153 Otley Rd, Headingley, Leeds LS6 3QG,
United Kingdom

M:

(+44) 798-5687-426

E:

hello@proxsis.ai

Fueled by Knowledge,
Powered by Ideas.

© 2006–2024

PT. Proxsis Solusi Bisnis

Proxsis & Co. HQ

Gd. Permata Kuningan Lt. 17, Jl. Kuningan Mulia, Menteng Atas, Setiabudi, South Jakarta City, Jakarta 12920

P:

(021) 837 086 79

M:

(+62) 811-1797-485

E:

cs@proxsisgroup.com

The Hive Office

Tamansari Hive Office, Jl. DI. Panjaitan No.Kav. 2, Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, East Jakarta City, Jakarta 13340

M:

(+62) 811-9334-860

E:

cs@synergisolusi.com

East Office

AMG Tower Lantai 17, Jl. Raya Dukuh Menanggal No. 1A, Gayungan, Surabaya, East Java, Indonesia 60234

P:

(031) 825 17 000

M:

(+62) 811-1798-353

E:

cs.sby@proxsisgroup.com

Proxsis AI UK Ltd.

153 Otley Rd, Headingley, Leeds LS6 3QG,
United Kingdom

M:

(+44) 798-5687-426

E:

hello@proxsis.ai

Fueled by Knowledge,
Powered by Ideas.

© 2006–2024

PT. Proxsis Solusi Bisnis

NIST Cybersecurity Framework: Implementasi & Manfaat untuk Bisnis

NIST Cybersecurity Framework: Implementasi & Manfaat untuk Bisnis

Share this Article: