QC Seven Tools : Alat Pengendalian Kualitas Utama untuk Transformasi Bisnis Menuju Produktivitas Tertinggi

Share :

INSIGHT

QC Seven Tools : Alat Pengendalian Kualitas Utama untuk Transformasi Bisnis Menuju Produktivitas Tertinggi

Rabu, 20 Desember 2023

Rabu, 20 Desember 2023

Dalam persaingan global saat ini, meningkatkan efisiensi operasional adalah kunci bagi semua perusahaan untuk tetap kompetitif. Salah satu area yang paling penting untuk difokuskan adalah pengendalian kualitas (quality control atau QC). Tujuh alat statistik yang dikenal sebagai QC Seven Tools telah terbukti sangat bermanfaat dalam membantu organisasi meningkatkan standar kualitasnya.

7 Macam QC Seven Tools

QC Seven Tools mencakup Pareto Chart, Ishikawa Diagram, Check Sheet, Control Chart, Histogram, Scatter Diagram, dan Stratifikasi. Artikel ini akan menjelaskan masing-masing alat ini serta bagaimana menerapkannya untuk transformasi menuju produktivitas tertinggi.

  1. Pareto Chart untuk Identifikasi Masalah Prioritas UtamaPareto Chart menggambarkan berbagai jenis masalah berdasarkan urutan frekuensi kejadian dari yang terbanyak hingga terendah. Ini memungkinkan tim QC untuk secara visual mengidentifikasi 20% masalah utama yang menyumbang 80% kerugian bagi perusahaan.Dengan berfokus pada improvement area dengan masalah paling besar ini, hasil signifikan dapat dengan cepat dicapai. Misalnya, jika keterlambatan pengiriman menyumbang 60% complain pelanggan, perbaikan di area ini akan memberikan peningkatan kepuasan pelanggan paling optimal.Contoh Pareto Diagram :

    qc2
  2. Ishikawa Diagram untuk Analisis Akar Masalah Secara MenyeluruhKetika penyebab suatu masalah quality control tidak begitu jelas, Ishikawa Diagram sangat membantu untuk melakukan analisis akar masalah secara menyeluruh dari berbagai aspek.Digunakan untuk investigasi dan pemahaman proses bisnis yang mendalam, diagram ini mempertimbangkan 6M: manusia, mesin, metode, bahan baku, pengukuran, dan lingkungan. Seluruh area potensial penyebab masalah akan terekspos.Contoh Ishikawa Diagram:

    qc3
  3. Check Sheet untuk Pengumpulan Data StatistikCheck Sheet bertujuan untuk mencatat data observasi di lokasi kerja. Observer hanya perlu membuat tanda centang setiap kali masalah atau kejadian tertentu yang ingin diamati terjadi.

    Kesederhanaan alat ini memungkinkan pengumpulan data yang cepat dan akurat. Data statistik ini kemudian bisa dianalisis lebih lanjut menggunakan alat quality control lainnya.

    Contoh Check Sheet :

    qc1
  1. Control Chart untuk Pemantauan Proses StatistikControl Chart digunakan untuk memantau proses produksi dan mendeteksi adanya variabilitas abnormal. Batas kendali atas dan batas kendali bawah akan ditentukan menggunakan prinsip statistik.

    qc5

     

    Titik data yang berada di luar batas kendali ini mengindikasikan bahwa suatu proses bisnis 'tidak terkendali' dan investigasi perlu dilakukan untuk mencari akar penyebabnya.

  1. Histogram untuk Visualisasi Pola Distribusi DataHistogram memberikan representasi grafis distribusi frekuensi dari data statistik suatu proses bisnis. Dengan sekali lihat, pola dan bentuk dari distribusi data tersebut bisa dengan mudah dipahami. 

    Informasi ini sangat membantu tim quality control dalam memahami kinerja suatu proses, apakah stabil atau tidak, terdapat outlier atau tidak, serta peluang improvement di area mana.

    Contoh Histogram :

    q4
  1. Scatter Diagram untuk Analisis Hubungan Dua VariabelScatter Diagram menggambarkan hubungan antara dua variabel dari suatu proses bisnis. Dari diagram ini bisa diketahui seberapa kuat korelasi antar kedua variabel tersebut.

    qc6

     

    Misalnya variabel throughput mesin produksi dan variabel suhu operasi mesin. Analisis ini memungkinkan tim untuk menentukan variabel mana yang paling berdampak ke output, sehingga tahu prioritas improvement di area mana.

  1. Stratifikasi untuk Segmentasi Masalah berdasarkan PolaTeknik Stratifikasi membagi masalah menjadi beberapa strata atau kelompok yang lebih kecil berdasarkan pola, karakteristik, atau dimensi tertentu. Setiap kelompok strata kemudian bisa dianalisis secara terpisah.

    qc7

     

    Hasilnya, akar penyebab masalah bisa dipahami dengan lebih baik karena hanya fokus pada data ground level. Analisis terfokus berdasarkan stratum ini jauh lebih efisien dibanding menganalisis seluruh data mentah sekaligus.

Transformasi Bisnis Melalui Quality Control Terintegrasi

QC Seven Tools memberdayakan perusahaan dengan kerangka pengendalian kualitas statistik yang terstruktur dan terukur. Mulai dari identifikasi akar penyebab utama masalah menggunakan Pareto Chart dan Stratifikasi, investigasi akar masalah menggunakan Ishikawa Diagram, pengumpulan data operasional menggunakan Check Sheet, hingga analisis dan pemantauan proses bisnis menggunakan Control Chart, Histogram, dan Scatter Plot.

Salah satu contoh penerapan QC Seven Tools yang sukses adalah di perusahaan manufaktur komponen otomotif PT X di Indonesia. Masalah utama perusahaan ini adalah tingginya tingkat cacat produk (defect) yang menyebabkan banyak complaint pelanggan.Dengan menerapkan Pareto Chart, diketahui bahwa sebab utama kecacatan produk berasal dari oil seal yang rusak selama perakitan. Pemantauan dengan Control Chart juga menunjukkan temperatur area perakitan sering melebihi batas kendali atas yang menyebabkan oil seal menjadi getas.Perusahaan kemudian menstandarisasi suhu area perakitan dengan menggunakan air conditioner tambahan. Hasilnya, tingkat kecacatan produk turun drastis sebesar 60% dalam 3 bulan setelah perbaikan ini diterapkan.Perusahaan yang menerapkan QC Seven Tools secara menyeluruh dan terintegrasi di seluruh proses bisnisnya akan melihat peningkatan efisiensi, kualitas, dan produktivitas yang signifikan. Inilah kunci menuju transformasi sebagai organisasi kelas dunia dengan standar kualitas internasional.

Proxsis Group berkomitmen untuk membangun lingkungan kerja yang beragam dan inklusif.
Kami menghargai individu berbakat dan percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk sukses di Proxsis Group. Kami melarang diskriminasi terhadap pelamar kerja atau karyawan yang memenuhi syarat berdasarkan faktor-faktor

0

0

© 2006–2024

PT. Proxsis Solusi Bisnis | Indonesia

Proxsis Group berkomitmen untuk membangun lingkungan kerja yang beragam dan inklusif.
Kami menghargai individu berbakat dan percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk sukses di Proxsis Group. Kami melarang diskriminasi terhadap pelamar kerja atau karyawan yang memenuhi syarat berdasarkan faktor-faktor

0

0

© 2006–2024

PT. Proxsis Solusi Bisnis | Indonesia

Proxsis Group berkomitmen untuk membangun lingkungan kerja yang beragam dan inklusif.
Kami menghargai individu berbakat dan percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk sukses di Proxsis Group. Kami melarang diskriminasi terhadap pelamar kerja atau karyawan yang memenuhi syarat berdasarkan faktor-faktor

0

0

© 2006–2024

PT. Proxsis Solusi Bisnis | Indonesia