Jangan Lepaskan Kesempatan

Apa yang ada dalam pikiran Anda saat bertemu dengan sebuah kesempatan? Jika itu dipastikan membawa kebaikan atau kekayaan, hampir semua orang pasti segera mengejarnya. Yang jadi masalah, tak banyak yang sadar, bahwa kesempatan itu kerap kali tersembunyi di balik kesulitan. Di balik kesempitan, kadang tersembunyi kesempatan itu.

Di sinilah, seseorang dituntut agar mampu berbuat maksimal guna mengubah kesempatan tersebut menjadi kesuksesan. Sebab, jika tidak dimaksimalkan kasempatan kadang hanya dating sekali dan tak mungkin kembali lagi. Ini sejalan dengan sebuah pepatah atau kalimat bijak: “jangan melepaskan kesempatan, karena waktu tidak akan terulang lagi.”

Untuk menggambarkan betapa kesempatan itu sebenarnya bisa datang pada siapa saja dan kapan saja, saya sampaikan kisah berikut.

Seorang pria sedang berjalan di sebuah pantai. Saat berjalan santai, kakinya terantuk pada sebuah botol kaca yang berisi sebuah kertas. Ia lalu mengambil botol tersebut dan terkejut saat mengetahui bahwa isi kertas itu adalah sebuah peta menuju harta karun. Namun, saat itu ia sedang tergesa-gesa, serta berpikir itu hanya sebuah peta harta karun main-main. Maka kertas itu kembali dimasukkan ke dalam botol dan dibuangnya jauh-jauh ke arah laut.

Saat ombak membawa kembali botol itu ke darat, rupanya seorang pria kembali menemukan botol itu. Hal yang sama juga dilakukannya, Namun, kali ini ia merasa bahwa peta itu adlah peta harta karun yang sebenar-benarnya. Maka ia pun segera mengikuti petunjuk peta itu untuk mengarah ke tengah laut. Namun, saat terus berjalan mengikuti instruksi, laut yang makin dalam membuatnya cemas. Ia takut tenggelam, dan akhirnya memilih untuk mengurungkan niat dan segera membuang botol itu kembali ke tengah laut.

Botol itu lalu ditemukan oleh pemuda lain. Instruksi yang didapatnya pada peta itu membuat si pemuda sangat bersemangat. Karena ternyata letaknya cukup jauh ke tengah laut, pemuda itu pun menyewa perahu. Setelah sampai ke tempat yang ditunjukkan, ia segera menyelam ke dasar laut ke titik yang tertera di dalam peta. Tapi, rupanya tempat itu cukup dalam.

Napasnya tak cukup kuat untuk sampai ke dasar. Saat itulah, ia jadi ragu. Kalau nekat, ia bisa mati konyol. Apalagi, ia sendiri tidak yakin 100% apakah benar yang ditunjuk dalam peta itu benar-benar sebuah harta karun. Maka ia pun membatalkan niatnya. Botol itu pun dibuangnya.

Ombak kembali membawa botol itu ke tepian. Lalu, seorang pria lain menemukannya. Ia sangat kegirangan melihat ada peta harta karun yang ditemukannya. Dipelajarinya dengan seksama peta tersebut. Ia menyewa sebuah perahu, menuju titik yang ditunjukkan dan mengalami kendala yang sama dengan pemuda sebelumnya. Bedanya, karena merasa sangat yakin ada harta karun, ia pun kembali ke tepian dan menyewa peralatan untuk menyelam. Harta karun itu pun ditemukannya. Sungguh ia sangat beruntung. Ketika dibuka di daratan, ia mendapat emas, perhiasan dan lainnya.

Kisah ilustrasi ke empat pemuda dalam menyikapi penemuan botol dengan peta harta karun merupakan gambaran diri kita kala menghadapi kesempatan. Ada yang menganggap biasa-biasa saja, bahkan mengacuhkannya. Ada yang kemudian berusaha mewujudkannya dengan upaya ala kadarnya. Ada yang berusaha dengan lebih keras, namun segera menyerah saat bertemu hambatan. Ada yang kemudian benar-benar berusaha dan pantang menyerah serta mencari solusi saat menghadapi hambatan.

Tipe yang manakah kita saat ini?
Kembali mengacu pada ungkapan “jangan melepaskan kesempatan karena waktu tidak akan terulang lagi” sebaiknya kita selalu bisa menjadi pemuda tipe terakhir. Memang kasempatan kadang seperti sulit diraih, tapi bagi mereka yang mau terus berusaha dan berupaya, kesempatan sekecil apa pun, akan bisa membuka pintu kesuksesan.

Salam sukses, luar biasa!

 

Sumber : quickstart-indonesia.com

Whoops, you're not connected to Mailchimp. You need to enter a valid Mailchimp API key.

Inquiry