Memilih Peran Perusahaan Dalam Platform Ekosistem Bisnis Di Dunia Digital

bisnis, business, Business Management, business ecosystem, system thinking thinking

Dalam bukunya, The Keystone Advantage, Professor Marco Iansiti dan Professor Lavien menyebutkan bahwa organisasi -organisasi yang sukses  memiliki perilaku yang unik ketika organisasi tersebut menempati posisi sebagai hub dalam lingkungan industrinya.  Posisi hub bukanlah berarti organisasi tersebut memiliki massa yang besar (dalam hal asset, laba, kapitalisasi dll), tetapi karena organisasi itu bisa menempati posisi unik, strategis dan berperan penting dalam menentukan arah lingkungan bisnis atau ekosistem bisnis.

Terlebih dengan datangnya era internet of things, ketika peralatan atau perangkat keras mesin di industri, perkantoran atau home appliance  akan memiliki data, sensor,  dan kemampuan mengolah informasi di dalamnya. Dengan mudah orang akan tahu via smartphone,  stok apa yang mesti dibeli ketika kulkas rumah sudah kosong. Mekanik akan datang ketika mesin yang disewa pembelinya menunjukkan dan mengirimkan info perlunya penggantian oli hidrolik, cartridge system atau lainnya. Karena terhubungnya mesin-mesin, perangkat, peralatan, home appliance dalam jaringan internet dengan perubahan melalui aplikasi  smart machine. Bisa dikatakan ekosistem bisnis sekarang mengarah kepada ekosistem digital.

Dengan kondisi diatas, maka ada beberapa pilihan bagi organisasi dan perusahaan. Apakah memilih mau menjadi pemimpin ekosistem utama dan pemilik platform yang industri digital? Apakah itu bermain lebih dari peran sekunder dalam hub tersebut? Apakah menghendaki terhubung ke  dalam ekosistem organisasi lain? Di mana dan bagaimana cara menghubungkan ekosistem sendiri dengan platform digital lain? Apa peluang antar cross industry, misal seperti industri mobil dan seluler misalnya.

Pertama dan terpenting, adalah setiap perusahaan harus memutuskan apakah akan membuat ekosistem platform sendiri, menjadi mitra dalam pengembangan platform ekosistem, atau bergabung dengan satu atau ekosistem yang telah mapan. Sehingga setiap perusahaan harus mampu memetakan lingkungan bisnisnya, mengidentifikasi hubungan dan interkoneksi kepada mitra digital dan pengembang, dan menilai bagaimana dan apa dari ekosistem digital yang akan muncul dan berkembang luas.

Bisa juga sebuah perusahaan dapat memanfaatkan platform untuk terlibat dengan mitra digitalnya dan komunitas pengembang dalam industri sendiri maupun dengan industri lainnya, serta menciptakan model bisnis yang sama sekali baru dan bahkan membentuk rantai nilai tambah bagi anggota ekosistem.

Ambil contoh, General Motors (GM)  telah membuat sebuah ekosistem lintas-industri yang luas dengan platform “connected-car” nya. Perusahaan ini mengembangkan sistem OnStar dari  hanya sebuah jasa keselamatan dan layanan mandiri, menjadi sebuah connected platform  kendaraan yang mencakup beberapa mitra dan berbagai innovator di dunia otomotif maupun non-otomotif. Platform mobil ini menghubungkan berbagai fitur seperti real time diagnostic, keselamatan / darurat, infotainment, navigasi, modul asuransi,  konektivitas mobile, beberapa aplikasi pihak ketiga dan sebagainya. GM bahkan telah bekerja sama dengan AT & T menawarkan pengemudi dan penumpang akses ke kemampuan jaringan 4G LTE sebagai bagian dari program AT&T Next Connected Car Platform.  Akhirnya manufaktur kendaraan mengikuti GM dengan platform mobil “connected car” telah melintasi batas-batas industri tradisional di otomotif.   Hanya pendatang baru Tesla Motors yang membangun ekosistem platform baru sendiri, yaitu mobil premium elektrik untuk kelas sport-car dengan rangkaian software  dan sensor anyar  berkemampuan autonomous drive.

Dari kisah diatas, peran yang sama mungkin bisa dilakukan di negeri ini dengan kerjasama antara manufaktur mobil dengan operator jasa telekomunikasi , penyedia jaringan broadband maupun layanan digital entertainment. Sayangnya, pelaku industri di sini lebih banyak wait and see serta menjadi follower dari pada segera mengambil keputusan dalam ekosistem dunia bisnis.

Yang dilakukan oleh GE bahkan lebih ambisius. Melalui layanan  ekosistem bisnis  Over the Top Content (OTT), GE telah menguraikan sebuah visi “Industrial Internet” di mana jaringan cerdas mesin yang diproduksi oleh GE seperti mesin pesawat, mesin kereta api, peralatan kesehatan, turbin angin, mesin industri lainnya, akan beroperasi melalui berbagai bentuk perangkat lunak, sensor, data, dan analisis. Untuk memenuhi visi ini, GE meluncurkan platform software Predix, dengan tujuan yang sangat ambisius untuk menyediakan platform umum di bisnis GE.  Tujuan utama tentu sangat jelas yaitu memperluas jangkauan visi perusahaan dan ekosistem di luar bisnis GE sendiri  Meskipun GE telah meluncurkan solusi internal dan didukung oleh Predix, perusahaan ini berani membuka platform eksternal untuk semua perusahaan. Sebagai perusahaan dengan kekuatan dominan di berbagai industri, GE benar-benar memahami arti nilai ketika membuka platform Software Predix dan menciptakan inovasi dengan ekosistem di luar jangkauan batasan industri tradisional.

Kini pilihan perusahaan dalam ekosistem digital berada dalam anda. Membangun platform sendiri, bermitra atau bergabung dalam ekosistem platform digital lainnya. Apapun pilihan perusahaan, yang terpeting adalah perusahaan anda mampu memetakan lingkungan bisnisnya, mengidentifikasi hubungan dan interkoneksi kepada mitra digital dan pengembang, dan menilai bagaimana dan apa dari ekosistem digital yang akan berkembang di masa depan.

By : Tengku Shahindra

Whoops, you're not connected to Mailchimp. You need to enter a valid Mailchimp API key.

Inquiry