Business Process Management dalam mendukung Implementasi Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

Business Process Management

Untuk mencapai tujuannya Perusahaan harus bisa mengoptimalkan seluruh komponen-komponen manajemen yang dimiliki. Setiap personil harus memiliki peran yang efektif. Konsisten dalam pelayanan, infrastruktur dan Peralatan kerja harus terpelihara dengan baik. Banyak risiko yang perlu dikelola dan kesalahan yang semakin tidak dapat ditoleransi.

Business Process Management (BPM) bisa membantu Perusahaan dalam memiliki sistematika kerja yang baik dalam rangka optimalisasi pencapaian tujuan Perusahaan. Bagaimana hubungan antara Proses Bisnis dengan manajemen Perusahaan tersaji dalam gambar berikut ini :

Business Process Management

Untuk Mencapai tingkat kepuasan pemangku kepentingan yang baik Perusahaan perlu memiliki Manajemen Strategis dan Manajemen Operasional. Manajemen strategis disusun berdasarkan identifikasi konteks organisasi melahirikan visi misi, kajian konteks bisnis, kajian risiko.

Dalam implementasinya membutuhkan kerangka manajemen operasional. Diawali dengan Desain dan Permodelan Proses Bisnis sebagai Perencanan sistem manajemen Mutu. Dari Model Proses Bisnis ini bisa menjadi pertimbangan penyusunan Struktur Organisasi (SO) dan penentuan KPI Organisasi dan Tim.

Perencaan sistem mutu ini bisa menjadi Rencana dan target tahunan yang akan dimonitor pada waktu implementasi yang ditentukan. Hasil evaluasi ini selanjutnya menjadi bahan evaluasi manajemen strategis untuk siklus perencanan periode berikutnya.

Model Pengelolaan Proses Bisnis

Desain dan Permodelan Proses bisnis dengan menggunakan konsep BPM (Business Process Management) Cycle terdiri dari Proses Design, Modeling, Execution, Monitoring dan Optimazion.

Business Process Management

  1. Design

Proses design pada intinya adalah menentukan proses bisnis yang perlu dikelola berdasarkan kebutuhan bisnis. Identifikasi kebutuhan bisnis bisa didapatkan dari :

  1. Identifikasi Kebutuhan Bisnis
    • Tantangan bisnis (internal & external issues)
    • Keinginan para pemangku kepentingan
    • Kebutuhan akan perbaikan/improvement
    • Model Bisnis
    • Dsb
  2. Pelajari industry best practice (atau framework yang ada) yang relevan
  3. Identifikasi proses bisnis yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan sesuai dengan best practice/framework.
  4. Jika perlu, prioritaskan dengan asesmen risiko

Identifikasi kebutuhan bisnis berdasarkan tantangna bisnis (internal & external issues) bisa dengan menggunakan pendekatan Klausul 4 ISO 9001 : 2015 seperti tertuang dalam model gambar berikut ini :

Business Process Management

Tantangan binis adalah issue internal dan issue eksternal yang relevan/menjadi pendorong diimplementasikannya sistem manajemen mutu. Yang dimaksud issue adalah hal-hal yang jika tidak di tangani berpotensi menimbulkan risiko terhadap pencapaian persyaratan pemangku kepentingan.

Eksternal issue dapat mencakup aspek peraturan/legal, technological trend, kompetisi, politik, dinamika pasar, perubahan social, makro ekonomi, dsb dan lain-lain. Internal issue dapat mencakup budaya, mutu SDM, penerapan teknologi, persyaratan dari stakeholder, dsb.

Contoh hasil design Proses Bisnis bisa dituangkan dalam tabel berikut ini :

Demikian untuk tahapan Design dalam BPM Cycle dengan menggunakan pendekatan identifikasi Tantangan bisnis, pada tulisan berikutnya akan diuraikan tahapan selanjutnya yaitu Modeling.

Sumber: https://ipqi.org/business-process-management-dalam-mendukung-implementasi-sistem-manajemen-mutu-perusahaan/

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Whoops, you're not connected to Mailchimp. You need to enter a valid Mailchimp API key.

Inquiry