Sektor Usaha Rawan SDM Asing

new klipping

Sektor Usaha Rawan SDM Asing

Kamar dagang dan Industri Indonesia menilai 12 sektor usaha yang rawan dimasuki tenaga terampil dari negara lain saat pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Sehingga pemerintah serta pelaku usaha dapat meningkatkan kemampuannya.

Wakil Ketua Umum Kadin Benny Soetrisno menyatakan, pihaknya telah meniapkan beberapa program dalam rangka menghadapi MEA pada akhir 2015 nanti. “Perlu upaya sinergis antara pemerintah dan swasta untuk menghadapi tantangan ekonomi yang lebih kompleks,” ujarnya.

Program tersebut antara lain mengidentifikasikan kebutuhan tenaga kerja profesional atau terampil guna mendukung kegiatan usaha di enam koridor ekonomi serta meningkatkan daya saing 12 sektor prioritas. “selanjutnya, memfasilitasi pengembangan standar kompetensi dan pembentukan lembaga sertifikasi profesi (LSP) oleh asosiasi industri terkait di sketor-sektor tersebut,” lanjutnya.

Pihaknya telah mengembangkan Kadin Training Cdenter (KTC) untuk mendorong pengembangan program pelatihan berbasis kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri oleh Kadin provinsi. “program-program tersebut perlu karena kami melihat ada beberapa sektor yang rawan terkena free flow of skilled labor (arus bebas tenaga kerja terampil),” jelasnya.

Menurut Soetrisno, untuk menghadapi era MEA yang penuh persaingan, Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas harus disiapkan. Sebab, masih banyak industri padat karya yang kekurangan tenaga kompeten sehingga berpengaruh pada produktivitas. “Apalagi sekarang semakin banyak industri yang menggunakan teknologi tinggi dan serba otomatis,” lanjutnya.

Konsultan bisnis dari Proxsis Consulting Group, Rudi Maulan berharap perusahaan-perusahaan Indonesia bisa bersiap menghadapi persaingan yang lebih ketat pada era MEA. “Saya menilai perusahaan-perusahaan di Indonesia masih kurang siap, baik dari segi profesionalitas maupun produktivitas. Kita masih kalah oleh Vietnam dan Thailand,” tegasnya.

Karena itu, dia meminta para pemimpin perusahaan tidak segan meningkatkan kemampuan dan mental supaya bisa membawa perusahaan ke kancah internasional. “mentality dan leadership itu perlu pengalaman dan pembelajaran, bagaiman cara menanganikonflik serat menyusun strategi kreatif untuk menghadapi kompetisi yang lebih tinggi,” jelasnya.

Sumber : Jawa Post

Whoops, you're not connected to Mailchimp. You need to enter a valid Mailchimp API key.

Inquiry