Synergy Solusi memenuhi undangan Istana Presiden untuk menghadiri Focus Grup Discussion(FGD) merealisasikan program Kartu Pra Kerja dari Presiden Joko Widodo.
Adapun acara ini dihadiri langsung oleh Fahmi Munsah (Director of Synergy Solusi Group) dan Roni Sulistyo Sutrisno (Board of Director Proxsis) untuk menjelaskan profil perusahaan dan tanggapan atau komentar terkait kartu kerja yang dicanangkan Presiden. Disamping itu, Synergy Solusi juga dimintai keterangan bahwa perusahaannya bekerja sama dengan lembaga sertifikasi seperti Kementerian Ketenagakerjaan RI dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Saat ini, Pemerintah bertekad meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Salah satu upayanya melalui program “link and match” yang dapat digunakan untuk menjembatani kebutuhan industri dengan keterampilan sumber daya manusia.
Harapan dengan adanya program itu, pemerintah dapat mengoptimalkan rencana mengeluarkan Kartu Pra Kerja Digital mendatang. Adanya dukungan penyedia layanan kursus dalam Kartu Pra Kerja Digital diharapkan dapat meningkatkan “employability” lulusan. Hal itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat membuka acara FGD Kartu Pra Kerja Digital di Ruang Rapat Utama, Gedung Bina Graha lt.2 Kantor Staf Presiden.
FGD ini dilaksanakan untuk menggali masukan dari pengusaha dan lembaga pelatihan dalam meningkatkan kompetensi dan keterampilan lulusan pelatihan agar terserap oleh industri dan ini merupakan program bukan dari satu kementerian saja. Kartu ini juga bagian dari penyiapan ekosistem untuk tata ketenagakerjaan,”papar Deputi III KSP, Denni P. Purbasari.
Kartu Pra Kerja Digital ini salah satu fokus arahnya adalah fasilitasi calon tenaga kerja untuk mendapatkan pelatihan-pelatihan yang kompeten. Turut hadir dalam FGD tersebut yakni Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Darwis Triadi School of Photography, ACBD Coffee, Synergy Solusi, ABC Cooking Studio, Dicoding dan HMTC.
“Kartu Pra Kerja Digital harapannya dapat mengurangi angka pengangguran Indonesia dan memudahkan akses dalam mencari pekerjaan,” tegas Deputi III KSP, Denni P. Purbasari saat menutup FGD kali ini.
