
Bagi perusahaan yang selama ini sudah tersertifikasi ISO/TS 16949:2009 dan yang hendak meningkatkannya ke IATF 16949, harus mulai mengenal dan menerapkan Total Productive Maintenance (TPM). Saat ini IATF 16949 mensyaratkan perusahaan untuk mengembangkan, menerapkan dan memelihara sistem Total Productive Maintenance. Dengan penerapan TPM ini diharapkan proses pemeliharaan (maintenance) infrastruktur akan lebih focus dan memiliki objective yang jelas. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk memenuhi persyaratan ini antara lain seperti:
Mengidentifikasi peralatan kerja (equipment) yang penting untuk memproduksi produk pada volume yang diinginkan
Memastikan ketersediaan part pengganti
Penanganan mesin, peralatan dan facility maintenance
Pengemasan & Pemeliharaan equipment, toling, gauging
Menerapkan customer specific requirement
Objective maintenance seperti Overall Equipment effectiveness (OEE), Mean Time Between Failure (MTBF), Mean Time To Repair (MTTR), Pdan Preventive mantinance
Review terhadap maintenance planning, objective dan action plan.
Menggunakan metode preventive & predictive maintenance
Overhaul berkala
Total Productive Maintenance merupakan penerapan terintegrasi antara proses Preventive Maintenance (PM) dan Total Quality Management (TQM) yang mengedepankan proses maintenance berbasis preventive dan mempertimbangkan aspek aspek kualitas, sehingga proses maintenance tersebut dapat menjadi productive.TPM mempunyai 8 pilar yang dilandasi dengan penerapan 5S, pilar-pilar tersebut antara lain:
Autonomous Maintenance
Improvement/Kaizen
Quality Maintenance
Planned Maintenance
Office Maintenance
Early Equipment Management
Education & Training
Safety, Health, Environment
3 Tujuan dari TPM adalah Zero Breakdown, Zero Defect, Zero Accident.
TPM juga mengedepankan proses maintenance yang dilakukan mandiri oleh user/pengguna mesin dan peralatan dengan tujuan memberikan sense of belonging (rasa memiliki) sehingga tercipta kesadaran untuk merawat peralatan kerja tersebut.TPM mengajarkan untuk selalu merawat dan memelihara peralatan kerja dan mesin yang kita gunakan tanpa mengandalan divisi maintenance untuk melakukan hal tersebut.Bagaimana IPQI dapat membantu?Dengan pengenalan standar baru IATF 16949:2016, organisasi atau perusahaan akan membutuhkan pelatihan bagi sejumlah staff, dari tim audit mereka. Kami menyediakan layanan pelatihan terkait upgrading IATF 16949: 2016 dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana perubahan tersebut terhubung dengan kinerja bisnis anda dimasa depan.IPQI dapatmembantu anda dan organisasi untuk merencanakan upgrading IATF 16949:2016 denganon-site Gap Analysis assessment. Gap Analysis assessment examinesdan laporan kesiapan sistem manajemen anda untuk masa upgrading serta bagaimana anda dapat fokus pada sistem manajemen dan rencana-rencana yang dapat ditangani, perubahan tersebut diperkenalkan melalui terbitnya IATF 16949: 2016.

Dalam waktu dekat ini IndonesiaProductivity and Quality Institute (IPQI) member of Proxsis mengadakan Sharing Discussion dengan tema Improving Company Performance by Implementing New Quality Management System Standard for Automotive Industry, sharing discussion diselenggarakan tanggal 19 Desember 2016 di Hotel Santika Cikarang.Untuk informasi lebih lanjut hubungi Yolanda Gucci email : yolanda@proxsis.com telp : 0813-1980-2545
[ARForms_popup id=100 desc='INQUIRY & INFORMATION' type='button' height='540' width='500']