Pengetahuan Umum H2S dan Pengaruhnya Terhadap Manusia

H2S_Scavengers_Welcome_Image.ashx_

H2S adalah rumus kimia dari gas Hidrogen Sulfida yang terbentuk dari 2 unsur Hidrogen dan 1 unsur Sulfur. Satuan ukur gas H2S adalah ppm ( part per milion ) atau % ( 1 % = 10.000 ppm ). Gas H2S disebut juga gas telur busuk, gas asam, asam belerang atau uap bau.

PROSES  TERJADINYA GAS H2S

Gas H2S terjadi karena proses alami sebagai produk ikutan dari penguraian / dekomposisi  zat-zat organik oleh bakteri atau karena sengaja dibuat.

     SIFAT FISIK DAN KARAKTERISTIK GAS H2S

  1. Gas H2S mempunyai sifat fisik antara lain:
  • Berbau seperti telur busuk pada konsentrasi 0,13 – 30 ppm
  • Berat molekul: 34.08
  • Auto ignition: 2600 C
  • Boiling Point: – 60.2 C
  • Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit ) 4.3% ( 43000 ppm ) sampai UEL ( Upper Explosive Limite ) 46% ( 460000 ppm ) dengan nyala api berwarna biru pada temperature 500 0F ( 260 0C )
  • Berat jenis gas H2S sekitar 20 % lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S: 1.189 dan berat jenis udara: 1 ( 150 C , 1 atm )
  • H2S dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam air 437 ml/100 ml air pada 0 0C; 186 ml/100 ml air pada 40 0C ).
  1. Karakteristik gas H2S diantaranya adalah:
  • Merupakan jenis gas beracun.
  • Tidak berwarna
  • Gas yang bisa terbakar / Flammable gas dengan nyala api biru, menghasilkan gas SO2
  • Dapat larut dalam air atau hidrokarbon
  • Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara, sehingga gas H2S akan cenderung terkumpul di tempat / daerah yang rendah
  • H2S bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan logam.

BATAS KONTAMINASI H2S

Batas kontaminasi H2S adalah nilai ambang batas yang dimaksudkan sebagai pedoman standar paparan H2S untuk dapat bekerja dengan selamat.

  1. Menurut ACGIH , TLV-TWA / Threshold Limit Value-Time Weighted Average : didefinisikan sebagai jumlah / konsentrasi rata-rata gas dalam ppm yang diperkenankan untuk pemaparan selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.

TLV – TWA  H2S : 10 ppm

  1. TLV – STEL (Treshold Limit Value – Short Term Exposure Limit ) adalah jumlah rata-rata gas dalam ppm yang dapat diterima seseorang dalam waktu 15 menit tanpa suatu efek kesehatan jangka panjang.

TLV – STEL H2S : 15 PPM

LOKASI SUMBER H2S

Gas H2S dapat ditemukan di daerah gunung berapi, sumber belerang, minyak / gas bumi, lokasi pembuangan limbah industri, peternakan atau pada lokasi pembuangan sampah.

Khusus pada aktivitas dalam bidang minyak/gas, H2S kemungkinan dapat  ditemukan pada aktivitas – aktivitas diantaranya:

  • proses pemboran: proses sirkulasi lumpur pemboran, pada saat gas keluar ( kick / blow out ), uji kandungan lapisan ( well completion )
  • pekerjaan pada ruang tertutup ( confined space ): aktivitas pembersihan tanki, pengukuran tanki, memasuki terowongan
  • proses / pekerjaan perawatan sumur : cabut tubing, penggantian packer / pompa
  • aktivitas produksi : kebocoran pipa, pengambilan sample

PENGARUH H2S TERHADAP MANUSIA DAN PERALATAN

Aktivitas dalam bidang minyak dan gas sangat berpotensi terhadap munculnya gas H2S yang merupakan jenis gas  beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, sehingga dengan mengetahui bahaya gas H2S, akan dapat dilakukan hal – hal yang berhubungan dengan perencanaan dan program Keselamatan, Kesehatan dan Lindung Lingkungan.

PENGARUH H2S TERHADAP MANUSIA

Gas H2S adalah gas beracun yang tidak berwarna dan hanya dapat dikenali dari baunya pada konsentrasi rendah. Kondisi tersebut tentunya sangat membahayakan kesehatan dan jiwa seseorang yang terpapar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya gas H2S terhadap manusia, diantaranya adalah:

  • konsentrasi H2S, semakin tinggi konsentrasi H2S maka bahaya yang ditimbulkan juga semakin tinggi,
  • lamanya seseorang berada di lingkungan paparan H2S,
  • frekuensi seseorang terpapar,
  • daya tahan tubuh.

Tabel 1. Tingkat konsentrasi H2S dan efek fisik gas H2S

Tingkat H2S (PPM) Efek pada Manusia
0.13 Bau minimal yang masih terasa
4.6 Mudah dideteksi, bau yang sedang
10 Permulaan iritasi mata
27 Bau yang tidak enak dan tidak dapat ditoleransi lagi.
100 Batuk, iritasi mata dan kehilangan rasa penciuman setelah 2 sampai 5 menit
200 – 300 Ditandai dengan konjunktivitis (pembengkakan mata) dan iritasi sistem pernafasan setelah 1 jam kontaminasi.
500 – 700 Kehilangan kesadaran cessasi ( berhenti atau berhenti sejenak) sistem respirasi dan kematian
1000-2000 Ketidaksadaran seketika, dengan cessasi awal pernafasan dan kematian dalam beberapa menit. Kematian dapat terjadi meskipun korban segera dibawa ke udara terbuka

Sumber : American National Standards Institute (ANSI Standard No. Z37.2-1972)

Efek fisik gas H2S pada tingkat rendah dapat menyebabkan terjadinya gejala-gejala sebagai berikut:

  • Sakit kepala atau pusing
  • Badan terasa lesu
  • Hilangnya nafsu makan
  • Rasa kering pada hidung, tenggorokan dan dada
  • Batuk – batuk
  • Kulit terasa perih

Pengaruh H2S terhadap tubuh manusia dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. pada saat H2S terhirup lewat saluran pernafasan, maka gas H2S akan mengiritasi selaput lendir yang menutupi saluran nafas. Iritasi ini akan meliputi bagian hidung, tenggorokan dan pada jaringan paru-paru.
  2. dalam kondisi normal, di dalam paru – paru, oksigen akan diserap ke dalam darah dan ditransportasikan ke seluruh tubuh oleh Haemoglobin ( sel darah merah ). Jika seseorang menghirup udara yang telah tercampur dengan gas H2S maka komposisi oksigen didalam darah akan tergantikan oleh H2S, sehingga akan terjadi kekurangan oksigen pada sel tubuh. Aliran darah yang membawa H2S akan mengalir sampai ke otak dan akan menyerang pusat pengendali sistem pernafasan dan lumpuhnya syaraf indera penciuman,
  3. H2S yang tercampur dengan air pada paru-paru akan menghasilkan asam lemah. Asam lemah didalam paru-paru akan menyebabkan paru-paru melepuh dan bengkak. Akibat fatalnya adalah paru-paru akan melemah dan berhenti bekerja, sehingga seseorang dapat hilang kesadaran dan meninggal.

     PENGARUH H2S TERHADAP PERALATAN

Selain berpengaruh dan menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia, H2S juga berpengaruh terhadap peralatan logam karena H2S bersifat korosif pada logam. Pada prakteknya untuk aktivitas bidang minyak dan gas, kondisi tersebut dapat terjadi pada pipa – pipa saluran atau pada tanki – tanki logam, sehingga diperlukan penganganan khusus untuk menghindari korosi yang akan berakibat pada keretakan atau kebocoran. Selain itu H2S juga akan menyebabkan karat besi sulfida / Ferrous sulfide (FeS) pada logam besi. FeS tersebut bersifat phyroporic, yang jika bereaksi dengan oksigen di udara akan menghasilkan panas.

Sumber: http://h2ssafety.blogspot.co.id/

PROSES  TERJADINYA GAS H2S

Gas H2S terjadi karena proses alami sebagai produk ikutan dari penguraian / dekomposisi  zat-zat organik oleh bakteri atau karena sengaja dibuat.

     SIFAT FISIK DAN KARAKTERISTIK GAS H2S

  1. Gas H2S mempunyai sifat fisik antara lain:
  • Berbau seperti telur busuk pada konsentrasi 0,13 – 30 ppm
  • Berat molekul: 34.08
  • Auto ignition: 2600 C
  • Boiling Point: – 60.2 C
  • Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit ) 4.3% ( 43000 ppm ) sampai UEL ( Upper Explosive Limite ) 46% ( 460000 ppm ) dengan nyala api berwarna biru pada temperature 500 0F ( 260 0C )
  • Berat jenis gas H2S sekitar 20 % lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S: 1.189 dan berat jenis udara: 1 ( 150 C , 1 atm )
  • H2S dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam air 437 ml/100 ml air pada 0 0C; 186 ml/100 ml air pada 40 0C ).
  1. Karakteristik gas H2S diantaranya adalah:
  • Merupakan jenis gas beracun.
  • Tidak berwarna
  • Gas yang bisa terbakar / Flammable gas dengan nyala api biru, menghasilkan gas SO2
  • Dapat larut dalam air atau hidrokarbon
  • Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara, sehingga gas H2S akan cenderung terkumpul di tempat / daerah yang rendah
  • H2S bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan logam.

BATAS KONTAMINASI H2S

Batas kontaminasi H2S adalah nilai ambang batas yang dimaksudkan sebagai pedoman standar paparan H2S untuk dapat bekerja dengan selamat.

  1. Menurut ACGIH , TLV-TWA / Threshold Limit Value-Time Weighted Average : didefinisikan sebagai jumlah / konsentrasi rata-rata gas dalam ppm yang diperkenankan untuk pemaparan selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.

TLV – TWA  H2S : 10 ppm

  1. TLV – STEL (Treshold Limit Value – Short Term Exposure Limit ) adalah jumlah rata-rata gas dalam ppm yang dapat diterima seseorang dalam waktu 15 menit tanpa suatu efek kesehatan jangka panjang.

TLV – STEL H2S : 15 PPM

LOKASI SUMBER H2S

Gas H2S dapat ditemukan di daerah gunung berapi, sumber belerang, minyak / gas bumi, lokasi pembuangan limbah industri, peternakan atau pada lokasi pembuangan sampah.

Khusus pada aktivitas dalam bidang minyak/gas, H2S kemungkinan dapat  ditemukan pada aktivitas – aktivitas diantaranya:

  • proses pemboran: proses sirkulasi lumpur pemboran, pada saat gas keluar ( kick / blow out ), uji kandungan lapisan ( well completion )
  • pekerjaan pada ruang tertutup ( confined space ): aktivitas pembersihan tanki, pengukuran tanki, memasuki terowongan
  • proses / pekerjaan perawatan sumur : cabut tubing, penggantian packer / pompa
  • aktivitas produksi : kebocoran pipa, pengambilan sample

PENGARUH H2S TERHADAP MANUSIA DAN PERALATAN

Aktivitas dalam bidang minyak dan gas sangat berpotensi terhadap munculnya gas H2S yang merupakan jenis gas  beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, sehingga dengan mengetahui bahaya gas H2S, akan dapat dilakukan hal – hal yang berhubungan dengan perencanaan dan program Keselamatan, Kesehatan dan Lindung Lingkungan.

PENGARUH H2S TERHADAP MANUSIA

Gas H2S adalah gas beracun yang tidak berwarna dan hanya dapat dikenali dari baunya pada konsentrasi rendah. Kondisi tersebut tentunya sangat membahayakan kesehatan dan jiwa seseorang yang terpapar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya gas H2S terhadap manusia, diantaranya adalah:

  • konsentrasi H2S, semakin tinggi konsentrasi H2S maka bahaya yang ditimbulkan juga semakin tinggi,
  • lamanya seseorang berada di lingkungan paparan H2S,
  • frekuensi seseorang terpapar,
  • daya tahan tubuh.

Tabel 1. Tingkat konsentrasi H2S dan efek fisik gas H2S

Tingkat H2S (PPM) Efek pada Manusia
0.13 Bau minimal yang masih terasa
4.6 Mudah dideteksi, bau yang sedang
10 Permulaan iritasi mata
27 Bau yang tidak enak dan tidak dapat ditoleransi lagi.
100 Batuk, iritasi mata dan kehilangan rasa penciuman setelah 2 sampai 5 menit
200 – 300 Ditandai dengan konjunktivitis (pembengkakan mata) dan iritasi sistem pernafasan setelah 1 jam kontaminasi.
500 – 700 Kehilangan kesadaran cessasi ( berhenti atau berhenti sejenak) sistem respirasi dan kematian
1000-2000 Ketidaksadaran seketika, dengan cessasi awal pernafasan dan kematian dalam beberapa menit. Kematian dapat terjadi meskipun korban segera dibawa ke udara terbuka

Sumber : American National Standards Institute (ANSI Standard No. Z37.2-1972)

Efek fisik gas H2S pada tingkat rendah dapat menyebabkan terjadinya gejala-gejala sebagai berikut:

  • Sakit kepala atau pusing
  • Badan terasa lesu
  • Hilangnya nafsu makan
  • Rasa kering pada hidung, tenggorokan dan dada
  • Batuk – batuk
  • Kulit terasa perih

Pengaruh H2S terhadap tubuh manusia dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. pada saat H2S terhirup lewat saluran pernafasan, maka gas H2S akan mengiritasi selaput lendir yang menutupi saluran nafas. Iritasi ini akan meliputi bagian hidung, tenggorokan dan pada jaringan paru-paru.
  2. dalam kondisi normal, di dalam paru – paru, oksigen akan diserap ke dalam darah dan ditransportasikan ke seluruh tubuh oleh Haemoglobin ( sel darah merah ). Jika seseorang menghirup udara yang telah tercampur dengan gas H2S maka komposisi oksigen didalam darah akan tergantikan oleh H2S, sehingga akan terjadi kekurangan oksigen pada sel tubuh. Aliran darah yang membawa H2S akan mengalir sampai ke otak dan akan menyerang pusat pengendali sistem pernafasan dan lumpuhnya syaraf indera penciuman,
  3. H2S yang tercampur dengan air pada paru-paru akan menghasilkan asam lemah. Asam lemah didalam paru-paru akan menyebabkan paru-paru melepuh dan bengkak. Akibat fatalnya adalah paru-paru akan melemah dan berhenti bekerja, sehingga seseorang dapat hilang kesadaran dan meninggal.

     PENGARUH H2S TERHADAP PERALATAN

Selain berpengaruh dan menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia, H2S juga berpengaruh terhadap peralatan logam karena H2S bersifat korosif pada logam. Pada prakteknya untuk aktivitas bidang minyak dan gas, kondisi tersebut dapat terjadi pada pipa – pipa saluran atau pada tanki – tanki logam, sehingga diperlukan penganganan khusus untuk menghindari korosi yang akan berakibat pada keretakan atau kebocoran. Selain itu H2S juga akan menyebabkan karat besi sulfida / Ferrous sulfide (FeS) pada logam besi. FeS tersebut bersifat phyroporic, yang jika bereaksi dengan oksigen di udara akan menghasilkan panas.

Sumber: http://h2ssafety.blogspot.co.id/

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Whoops, you're not connected to Mailchimp. You need to enter a valid Mailchimp API key.

Inquiry