Penyebab Terjadinya Fraud

Fraud atau penyimpangan internal adalah bahaya yang dapat terjadi pada sebuah perusahaan, termasuk tentu industri perbankan. Fraud adalah tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu atau memanipulasi perusahaan, pelanggan atau pihak lain yang terjadi di lingkungan perusahaan. Fraud dapat terjadi pada siapapun, dan dapat dilakukan oleh siapapun. Mengapa orang melakukan fraud? Apa yang menyebabkan terjadinya fraud?

Fraud pada umumnya dapat terjadi karena sejumlah alasan yang umumnya disebut sebagai the fraud triangle. Ketiga alasan itu adalah adanya tekanan, adanya peluang, dan adanya rasionalisasi.

Tekanan

Tekanan adalah situasi dimana seorang menyakini bahwa mereka merasa perlu untuk melakukan fraud. Tekanan ini misalnya karena kondisi kesulitan ekonomi seorang karyawan yang mendorong karyawan melakukan fraud. Faktor kesejahteraan karyawan harus menjadi perhatian penting dari manajemen untuk mengikis dorongan atau motivasi karyawan untuk melakukan fraud.

Memang betul tidak ada jaminan bahwa karyawan yang sejahtera sekalipun tidak akan melakukan fraud. Dan karyawan yang merasa tidak sejahtera juga akan melakukan fraud. Semua kembali kepada pribadi masing-masing. Tapi setidaknya dengan memperhatikan kesejahteraan karyawan, selain diharapkan dapat meminimalisir potensi terjadinya fraud, diharapkan dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk memberikan hasil pekerjaan yang terbaik.

Peluang

Peluang adalah situasi dimana seseorang menyakini bahwa adanya kesempatan atau kondisi yang menjanjikan keuntungan jika melakukan fraud dan tidak terdeteksi. Peluang dapat mendorong kemungkinan seorang karyawan untuk melakukan fraud, bahkan disaat karyawan tersebut tidak memiliki tekanan untuk melakukan fraud. Jadi teringat dengan ucapan bang napi, seorang tokoh rekaan dalam salah satu acara televisi swasta beberapa waktu lalu :

Ingat, kejahatan terjadi bukan karena ada niat pelakunya. Tapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah! Waspadalah! Waspadalah!” – Bang Napi

Ucapan ini benar adanya. Sistem kerja, mekanisme kerja yang longgar, bahkan hubungan kekeluargaan yang kelewat akrab dalam satu perusahaan dapat mendorong karyawan untuk terpikir bahwa ada peluang untuk melakukan fraud. Acapkali yang dicurigai melakukan fraud adalah karyawan yang sudah terlalu lama berada di satu unit kerja tertentu. Hal ini dapat dimaklumi karena karyawan tersebut bisa jadi sudah mengetahui celah-celah dari sistem dan mekanisme kerja, ataupun peluang-peluang untuk melakukan fraud tanpa ketahuan. Tapi acapkali juga fraud dilakukan oleh karyawan baru. Jadi masalahnya bukan pada lama atau sebentarnya bekerja, tetapi kembali kepada pribadi masing-masing.

Rasionalisasi

Rasionalisasi adalah suatu bentuk pemikiran yang menjadikan seseorang yang melakukan fraud merasa bahwa sikap curang tersebut dapat diterima. Hal ini dapat terjadi jika tidak adanya penegakan hukum yang tegas, atau terjadi pembiaran dalam melakukan fraud. Atau barangkali jika karyawan mengetahui bahwa rekan-rekannya melakukan fraud maka dia akan merasa sah-sah saja untuk melakukan fraud.

Sumber : fakhrurrojihasan.wordpress.com

Whoops, you're not connected to Mailchimp. You need to enter a valid Mailchimp API key.

Inquiry