
Inquiry Form
Objective Key Result atau yang sering disingkat dengan OKR merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi. OKR yang dilahirkan di INTEL namun dipopulerkan oleh Google, merupakan sistem penetapan tujuan dengan pendekatan yang sederhana yaitu menciptakan keselarasan antara tujuan dengan tindakan untuk mencapai tujuan itu sendiri. Bedanya dengan metode perencanaan tradisional adalah bawah OKR lebih sering dievaluasi secara berulang, biasanya setiap satu bulan sekali atau tiga bulan sekali. Irama evaluasi yang cepat ini melibatkan perspektif dan kreativitas dari masing-masing tim serta bergantung pada kebutuhan. Dalam suasana WFH seperti sekarang ini tentunya dibutuhkan evaluasi yang semakin cepat.
Tujuan pembuatan OKR (Objective Key Result) adalah untuk memastikan semua orang di suatu organisasi atau perusahaan berjalan ke arah yang sama, dengan prioritas yang jelas, dan dalam ritme yang sama. Oleh karena itu, banyak perusahaan-perusahaan besar yang menerapkan OKR untuk pengelolaan objektif perusahaan sehingga dapat memfokuskan pencapaian objektif tersebut. Dengan penerapan OKR ini, para pemimpin perusahaan menciptakan tujuan setiap kuartal, menerapkan metrik untuk mengukurnya, mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan prosesnya, kemudian mendiskusikan keberhasilan dan peluang yang terlewatkan setiap minggu atau setiap bulan.
Keberhasilan penerapan OKR (Objective Key Result) dalam pencapaian tujuan di perusahaan ternyata tidak lepas dari kekuatan super power yang dimiliki oleh OKR itu sendiri. Dalam tulisan aslinya, John Doerr sebagai orang yang membawa OKR ke Google, menyebutkan 4 kekuatan Super power OKR. Namun di beberapa kesempatan diubah menjadi 5 dengan memisahkan antara Tracking dan Accountability, hal ini biasa disingkat dengan kata FACTS, yaitu :
Lima kekuatan superpower OKR (Objective Key Result) yang disingkat dengan FACTS bisa dimanfaatkan oleh perusahaan. Terutama pada zaman Remote Workling atau WFH seperti sekarang ini, OKR jadi lebih dibutuhkan.
Baca Juga: Tips Asyik dan Produktif WFH Ala Proxsis
Misalnya, OKR Superpower#1: Focus membantu team yang kesulitan mengelola pembagian waktu, sedangkan OKR Superpower#2: Alignment akan membantu team yang WFH tetap sejalan dengan anggota team lain karena OKR mereka sudah selaras dengan tujuan perusahaan dan dengan OKR team. OKR juga membantu action plan mingguan sejalan dengan inisiatif bulanan dan key result yang ingin dicapai bersama. Tracking pencapaian team yang sedang WFH juga bisa berjalan karena adanya OKR superpower#4 yang selalu mensyaratkan tracking hasil dan progres sesuai dengan data.
Source : Measure what matters – John Doerr.
Rudi Maulana
(Founder at Proxsis)
Nurul Fadillah
(HR specialist at Proxsis)
Inquiry Form